Berita

Jaringan Media Siber Dorong Produk Pers Agar Memasyarakat

Laporan: Tim Redaksi JMSI
KOMENTAR
post image
Mursyid Sonsang menyerahkan mandat pembentukan JMSI Provinsi Gorontalo kepada Ridwan Moohoduto. (Ist/re1)

Salah seorang pendiri Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Drs. H. Mursyid Sonsang M.Pd berharap JMSI akan menjadi organisasi yang kuat dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat agar produk jurnalistik tetap menjadi acuan. "Hakikat JMSI lahir untuk mengakomodir tuntutan penguatan dan dilandasi oleh semangat untuk memperkuat kualitas informasi," kata Mursyid dihubungi Gatra.com, Minggu (9/2).

Kedepannya, pria pernah belajar Lemhanas PPSA 18 tahun 2012 itu mengatakan, JMSI akan banyak meretas persoalan dialami perusahaan media massa hingga tingkat daerah yang dapat diserap menjadi aspirasi yang patut diperjuangkan. "Diantaranya mendorong perusahaan pers menjadi produk profesional yakni terverifikasi ke dewan pers. Jumlah yang dapat mandat 22 provinsi termasuk Jambi," kata Mursyid.

Disamping itu, komandan HPN 2012 di Provinsi Jambi ini terus mengajak wartawan menjadi pilar keempat demokrasi dengan memerangi hoax dan menerapkan profesionalisme jurnalis.

"Pers harus hadir berpihak kepada kebenaran dan kepentingan publik. Inilah sesungguhnya arti dari pers sebagai panduan dan mengawal arah pembangunan bangsa," kata suami DR. Asnelly Ridha Daulay ini. 

Mursyid mengatakan, sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika mengapresiasi pendirian Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang dilakukan di sela pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Kalimantan Selatan. Deklarasi organisasi perusahaan pers itu dinilai sebagai sebuah cara yang pantas untuk menyikapi tantangan besar yang sedang dihadapi masyarakat pers khususnya dan bangsa Indonesia secara umum. 

"Deklarasi dilakukan di ruang Mendawai Hotel Aria Barito, Banjarmasin, Sabtu (8/2), dihadiri sejumlah tokoh pers nasional seperti Ilham Bintang, Sasongkotedjo, Rossiana Silalahi, dan Teguh Santosa, serta tokoh pers daerah seperti Dheni Kurnia, Mursyid Sonsang, Syahrial Aziz, dan Mahmud Marhaba. Serta Walikota Kota Banjarmasin Ibnu Sina," kata Mursyid, juga mantan Ketua PWI Jambi dua periode ini.

Staf Ahli Menteri Kominfo Prof. Dr. Henri Subiakto mengatakan, pada praktiknya media massa berbasis internet tidak bersaing dengan sesama mereka. Melainkan juga bersaing dengan penyedia konten individual yang mendapatkan keuntungan dengan menyediakan konten atau isi yang beragam dan menarik minat masyarakat. 

Tidak selamanya media dalam bentuk perusahaan seperti yang Bapak-bapak kerjakan, ujar Prof. Henri Subiakto.

Dia menyebut sejumlah nama pesohor di dunia maya seperti Atta Halilintar, Awkarin yang punya nama asli Karin Novilda, juga Ria Ricis yang punya nama asli Ria Yunita. Harian Inggris The Sun melaporkan baru-baru ini Atta Halilintar mendapatkan keuntungan setara Rp 22 miliar setiap bulan. Sementara Awkarin yang memilih berhenti dari Fakultas Kedokteran UI mendapatkan keuntungan sekitar Rp 300 juta sampai Rp 500 juta per bulan.

Mereka tidak perlu wartawan lagi. Mereka tidak merasa harus menjadi bagian dari organisasi wartawan atau organisasi perusahaan media. Everybody can be a journalist. Itulah sebabnya muncul persoalan seperti hoax, atau banyak information disorder, istilah yang disampaikan Pak Presiden tadi, katanya.

Selain untuk menghadapi tantangan dari dalam negeri, juga dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dari luar negeri dalam bentuk beroperasinya apa yang disebut sebagai OTT, over the top, seperti Google, Youtube, Facebook, Instagram. Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang dalam sambutannya mengatakan PWI membutuhkan organisasi seperti JMSI dengan harapan perusahaan pers media siber yang tumbuh subur di Indonesia dapat menghasilkan karya jurnalistik yang bermutu dan bermanfaat. "Anggota JMSI harus terus menerus mengingatkan wartawannya untuk menghormati kaidah dan etika jurnalistik," ujar Ilham Bintang.

Salah seorang pendiri JMSI lainnya, Teguh Santosa yang diminta untuk menyampaikan sambutannya menambahkan, JMSI didirikan untuk membantu terciptanya ekosistem pers yang sehat di tanah air. "Ada sekitar 43 ribu media massa berbasis internet, dan jumlahnya mungkin akan terus bertambah," ujarnya.

Setelah deklarasi, peserta yang merupakan perwakilan dari 22 provinsi secara aklamasi menunjuk Mahmud Marhaba sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum untuk menyelenggarakan Munas di Riau sekitar bulan Juli. Peserta deklarasi JMSI juga memutuskan pembentukan dua komite untuk membahas AD/ART dan pembuatan badan hukum. Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun, menyambut baik deklarasi JMSI dan mempersilakan JMSI mendaftar ke Dewan Pers untuk menjadi konstituen Dewan Pers.

Sumber: Gatra.com

Foto Lainnya

JMSI Papua Tengah Gelar Buka Puasa Bersama, Ustad Azam Pesan Jurnalis Bangun Bangsa Ini dengan Literasi yang Baik

Sebelumnya

Bukber, Santunan, dan Ngobras

Berikutnya

Artikel Berita