Berita

Surat Cinta Teguh Santosa dari Kuba

Laporan: Tim Redaksi JMSI
KOMENTAR
post image
Teguh Santosa berfoto di dekat patung "La Conversacion" di Plaza de San Francisco di Havana, Kuba

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa berhalangan hadir dalam peringatan ulang tahun ke-3 JMSI diselenggarakan di Hotel Santika, Medan, Rabu (8/2). Di saat bersamaan, Teguh sedang berada di Havana, Kuba, untuk menghadiri sebuah seminar.

Rekaman sambutan Teguh telah diputar di arena perayaan HUT ke-3 JMSI, sebelum seminar nasional bertema “Media Siber Sehat, Pemilu Bermartabat” yang dihadiri Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Komisioner KPU RI Betty Idroos, Wakil Gubernur SUmatera Utara Musa Rajeksah, dan  Pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio.

Berita Terkait


Sementara usai puncak kegiatan HPN 2023, Kamis (9/2) Teguh mengirimkan “surat cinta” dari Kuba yang ditujukan kepada semua pengurus JMSI dan pengelola media siber anggota JMSI di seluruh Indonesia. Berikut petikan surat cinta itu yang diberi judul “Di Bawah Panji JMSI”.

Selamat tengah malam waktu Kuba,

Kawan semua, kembali saya ucapkan selamat ulang tahun ke-3 untuk JMSI dan juga selamat HPN 2023.

Juga ucapan selamat menikmati kota Medan, kampung halaman saya, yang selalu saya rindukan.

Saya juga kembali minta maaf, karena tahun ini absen secara fisik di HUT JMSI dan HPN. Tahun lalu pun begitu, saya ada tugas mendadak yang tak bisa diwakilkan ke Venezuela.

Di Medan semua sudah kawan-kawan nikmati. Duriannya, warkopnya, lagak orang-orangnya, cara mainnya, jalan-jalannya. Dan sebagainya. Percayalah, Medan hari ini jauh lebih baik dari saat kita masih muda puluhan tahun lalu.

Kalau ada yang terasa kurang, itu karena kita sudah semakin terpaksa untuk bijaksana.

Dalam konteks HUT JMSI dan HPN, diskusi di antara kita sudah. Mendengarkan orasi presiden pun sudah.

Tak menunggu jeda, kita kembali ke pekerjaan semula. Membina media kita masing-masing. Karena kita percaya, media yang sehat dan profesional akan menghasilkan karya pers yang konstruktif dan produktif bagi pergerakan bangsa ini ke depan.

Jangan pula ke belakang.

Pesan kunci dari saya hari ini:

Kita sering berteriak tentang kemerdekaan dan kebebasan pers. Manakala pers, kita rasa menghadapi ancaman. Itu harus. Kita punya tameng sakti UU 40/1999 tentang Pers. Ini perisai diri kita dari kemungkinan abuse of power, kesewenang-wenangan kekuasaan.

Tapi kita jangan juga lupa. Kebebasan pers dibatasi oleh hak publik untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, informasi yang cerdas. Informasi yang nakal tapi tidak insinuasi dan apalagi fitnah atau bohong.

Kita pun sadar itu: seperti kata pamannya Peter Parker sebelum menghembuskan nafas terakhir, bahwa kekuasaan yang besar menuntut tanggung jawab yg besar pula.

Maka ada banyak rambu yang kita sepakati: Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Pedoman Pemberitaan Media Siber, Pedoman Pemberitaan Ramah Anak, Pedoman Pemberitaan Keberagaman. Dan seterusnya. Mungkin akan bertambah lagi.

Kita berorganisasi, ber-JMSI, untuk memadukan kedua hal itu. Maka harus sering-sering saling asah, asih, dan asuh.

Di era keberlimpahan informasi seperti sekarang ini rasanya-rasanya aspek tanggung jawab harus lebih dikedepankan. Bukan berarti kita hidup dalam jebakan ketakutan.

Tanggung jawab tercermin dari kemauan dan kemampuan kita menjalankan tugas profetik ini dengan sebaik-baiknya: sebaik-baiknya dalam mengembangkan usaha, sebaik-baiknya dalam memproduksi informasi.

Tanggung jawab juga diekspresikan dengan kemauan membuka diri. Alhamdulillah, program sertifikasi anggota JMSI sudah siap untuk dimainkan.

Kemauan kita memberikan penanda kepada publik pembaca dan stakeholder pers lainnya bahwa kita siap terbuka salah satu indikasi dari keinginan mengambil tanggung jawab tadi.

Setelah ini silakan berkordinasi dengan kawan-kawan di Pengurus Pusat yang mendapatkan amanah untuk mengelola program ini. Ada Bendahara, Ketua bidang Organisasi, dan Ketua bidang Kesekretariatan. Insya Allah, kami siap melayani di sisa periode kepengurusan ini.

Agar nanti tugas pengurus peridode selanjutnya insya Allah akan lebih ringan.

Sebagai catatan: JMSI konstituen Dewan Pers pertama yg mengaplikasikan metode ini.

Baiklah. Sekali lagi selamat bergembira. Fisik saya tidak ada di Medan, tapi pikiran dan perasaan tak kurang-kurang untuk JMSI kita.

Di bawah panji JMSI,
Teguh Santosa

PS: Kita doakan agar Waketum Rahiman Dani bisa segera pulih. Kami kawal terus pengusutan kasus penembakan sahabat kita ini.

Foto Lainnya

JMSI Papua Tengah Gelar Buka Puasa Bersama, Ustad Azam Pesan Jurnalis Bangun Bangsa Ini dengan Literasi yang Baik

Sebelumnya

Bukber, Santunan, dan Ngobras

Berikutnya

Artikel Berita